Pemeriksaan fisik pada bayi dan anak balita

PERSIAPAN ALAT 

1. Pengukur/meteran/penggaris/Stadiometer
2. Penimbang BB
3. Termometer dan spekulum
4. Optalmoskop
5. Arloji berdetik
6. Manset:
• Bayi baru lahir ukurannya : lebar kantong 2,5-4,0 cm dan panjang Kantongnya 5,0-9,0
 
cm
• Bayi ukurannya:lebar kantong 4,0-6,0 cm dan panjang kantongnya 5,0-9,0
• Anak-anak lebar kantong 7,5-9,0 Cm dan panjang kantongnya 17,0-19,0 cm.
7. Stesoskop
8. Oksilometri
9. Peniti,kapas, objek dingin/kapas
10.Spatel lidah
11. Garpu tala
12. Snellen
13. Senter
14. Gambar warna

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN FISIK ANAK


Posisi
Urutan
Persiapan Bayi
• Sebelum dapat duduk sendiri:
Terlentang atau telungkup atau lebih baik di pangkuan orang tua.
• Usia 4 sampai 6 bulan dapat di tempatkan di atas meja periksaan.
• Setelah dapat duduk sendiri:
Gunakan posisi duduk di pangkuan orang tua jika mungkin
• Jika diatas meja, tempatkan dan pandangan penuh pada orang tua.
• Bila tenang auskultai jantung, paru, abdomen
• Catat frekuensi jantung dan pernafasan.
• Palpasi dan perkusi area yang sama
• Lanjutkan dengan arah biasa,kepala ke kaki
• Lakukan prosedur traumatic di bagian akhir, mata, telinga, mulut (sambil menangis)
• Munculkan reflek-reflek saat bagian tubuh tersebut diperiksa
• Lakukan pemeriksaan reflek Moro di bagian akhir
 
• Lepaskan semua pakaian bila suhu ruangan memungkinkan.
• Biarkan popok terpasang pada bayi
• Tingkatkan kerja sama dengan distraksi,obyek erang,bunyi-bunyi dengan mulut,bicara.
• Berikan kotak kecil dikedua tangan bayi yang lebih besar,sampai pelepasan volunter
 
berkembang di akhir tahun pertama,bayi tidak mampu menggenggam obyek(misalnya
 
stetoskop,otoskop)( Farber,1991 )
• Tersenyum pada bayi gunakan suara yang lembutdan perlahan
• Tenangkan dengan sebotol air gula atau makanan .
• Minta bantuan orang tua untuk memegang bayi pada pemeriksaan telinga dan mukut.
• Hindari gerakan yang kasar dan mengejutkan.

Usia Bermain
• Duduk atau berdiri diatas atau disamping orang tua.
• Telungkup atau terlentang dipangkuan orang tua.
 
• Inspeksi area tubuh,melalui permainan “Hitung Jari” gelitik jari kaki.
• Gunakan kontak fisik minimal diawal pemeriksaan.
• Kenalkan alay dengan perlahan. Auskultasi,perkusi,palpasi bila tenang
• Lakukan prosedur traumatic terakhir (sama dengan bayi)
 
• Minta orang tua untuk melepaskan pakaian bagian luar
• Lepaskan pakaian dalam pada saat tubuh tersubut di periksa
• Izinkan untuk melihat-lihat alay,menunjukkan penggunaan alat biasanya tidak efektif
• Jika tidak kooperatif lakukan prosedur dengan cepat
• Gunakan restrain bila tepat,minta bantuan orang tua.
• Bicarakan pemeriksaan bila dapat bekerja sama :gunakan kalimat pendek.
• Berikan pujian untuk perilaku kooperatif.
Anak Pra Sekolah
• Lebih suka berdiri atau duduk.
• Biasanya kooperatif dengan posisi telungkup/atau terlentang menyukai kedekatan
 
dengan orang tua.
• Jika kooperatif ,lakukan dari kepala ke jari kaki.
• Bila tidak kooperatif,lakukan seperti pada anak usia bermain.
 
• Minta anak melepaskan pakaiannya.
• Izinkan untuk menggunakan celana dalam bila malu.
• Berikan kesempata untuk melihat alat:tunjukkan dengan singkat penggunaannya.
• Buat cerita tentang prosedur :”saya mau melihat seberapa kuat otot-ototmu”
• Gunakan tehnik boneka kertas
• Beri pilihan jika mungkin
• Hargai kerja sama : gunakan pernyataan positif ”Buka Mulutmu”
Anak Usia Sekolah
• Menyukai duduk
• Kooperatif hampir semua posisi anak kecil menyukai kehadiran orangtua.
• Anak yang lebih besar menyukai privasi.
• Lakukan dari kepala dan kaki
• Bila tidak kooperatif ,lakukan seperti pada anak usia bermain.
 
• Minta untuk melepaskan pakain sendiri.
• Biarkan untuk memakai celana dalam
• Beri skor untuk dipakai
• Jelaskan tujuan peralatan dan kepentingan prosedur seperti otoskop untuk melihat
 
gendang telinga,yang diperlukan untuk mendengar.
• Ajarkan tentang fungsi tubuh dan perawatannya.
Remaja
• Sama dengan anak usia sekolah
• Berikan pilihan tentang keberadaan orang tua.
• Sama dengan anak usia sekolah yang lebih besar.
• Izinkan melepaskan pakaian sendiri.
• Beri Skor
• Buka hanya area yang akan diperiksa
• Hargai kebutuhan privacy
• Jelaskan temuan-temuan selama pemeriksaan. ”ototmu kuat dan padat”
• Beri keterangan tentang perkembangan seksual : “Payudaramu sedang berkembang
 
seperti seharusnya“
• Tekan kenormalan perkembangan.
• Periksa genetalia seperti bagian tubuh yang lain:dapat di lakukan di akhir.